Bahasa
dalam Konteks Kode
Makalah
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik
Dosen
Pembimbing : Ria Satini, M.Pd.

Disusun
Oleh : Kelompok
6
1.
Mutia
Zainabe ( 16080068 )
2.
Sasri
Putri Yulia ( 16080074 )
3.
Shintia
Monica ( 16080078 )
4.
Yola
Novita Astuti ( 16080088 )
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI
SUMATERA BARAT
PADANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Bahasa dalam Konteks Kode”,dalam
makalah ini penulis ingin menjelaskan apasaja yang termasuk ke dalam bahasa
dalam konteks kode dan apasaja penyebab terjadinya.
Melalui makalah ini penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah sosiolinguistik
yaitu ibu Ria Satini ,M.Pd yang telah membimbing penulis dalam tatacara
penulisan makalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Semoga makalah ini bisa di terima dan di mengerti
serta bermanfaat bagi pembaca dan tentunya bagi penulis sendiri.
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran dari pembaca atas
makalah ini guna perbaikan di kemudian hari, dan mohon maaf penulis jika isi
yang ditulis dalam makalah ini kurang memenuhi keinginan pembaca serta apabila
terjadi kesalahan dalam sistematika penulisan makalah ini.
Padang, Maret
2017
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A.
Latar
Belakang........................................................................................................ 1
B.
Tujuan
Penulisan...................................................................................................... 1
C.
Manfaat
Penulisan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A.
Alih
Kode................................................................................................................ 2
B.
Campur
Kode.......................................................................................................... 3
C.
Penyebab
campur dan allih kode............................................................................. 4
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 5
A.
Kesimpulan.............................................................................................................. 5
B.
Saran........................................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bahasa tidak akan terlepas dari
kehidupan manusia karena bahasa sendiri adalah alat yang digunakan oleh manusia
untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lainya. Banyak nya ragam bahasa
manusia membuat manusia juga banyak menguasai bahasa, bahkan ada yang menguasai
lebih dari dua bahasa. Dengan kenyataan yang demikian, tak jarang mereka melakukan
alih kode ataupun campur kode.Namun, banyak orang tidak dapat membedakan dan
memahami antara alih kode dengan campur kode.
Hal inilah yang melatarbelakangi
penulis menulis makalah ini untuk menjelaskan apa itu alih kode, campur kode,
serta penyebab terjadinya. Supaya kita dapat membedakannya dan dapat menambah
pengetahuan kita tentang bahasa dalam konteks kode.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari alih kode?
2.
Apa yang dimaksud dengan campur kode?
3.
Apa penyebab terjadinya campur kode?
C.
Tujuan penulisan
1. Agar
memahami pengertian alih kode.
2. Untuk
mengetahui apa arti sebenarnya dari campur kode.
3. Mengetahui
penyebab terjadinya campur kode.
D.
Manfaat Penulisan
1. Menambah
wawasan tentang alih kode,
2. Menambah
wawasan tentang campur kode.
3. Lebih
mengerti tentang penyebab terjadinya campur kode itu sendiri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Alih
kode
Menurut
apple ( 1976 : 79) dalam Sari dan Santini (2017:35) mendefisikan alih kode
sebagai, “gejala peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi”. Pada
ilustrasi diatas kita lihat peralihan penggunaan bahsa dari bahsa sunda ke
bahasa indonesia dilakukan Nanang dan Ujang adalah berubahnya situasi yaitu
dengan datangnya Togar. Situasi “kesundaan” yang tadinya menyelimuti Nanang dan
Ujang berubah menjadi situasi “ keindonesiaan” dengan adanya Togar yang tidak
mengerti bahasa Sunda, sedangkan ketiganya mengerti bahasa indonesia.
Berbeda
dengan Apple yang mengatakan alih kode itu menjadi antar bahasa, maka Hymes
(1875:103) menyatakan alih kode itu bukan hanya terjadi antar bahasa, tetapi
dapat juga terjadi antar ragam-beragam atau gaya-gaya yang terdapat dalam suatu
bahasa. Dalam ilustrasi diatas antar ragam santai dan ragam resmi bahasa
indonesia. Lengkapnya Hymes menyatakan “code switching has a become common term
for alternate us of two or more language, varieties of language, or even speech styles”
Dari
pendapat Apple dan Hymes diatas jelas bagi kita bahwa peralihan bahasa sunda ke
bahasa indonesia yang dilakukan nanang dan bujang berkenaan dengan hadirnya
Togar, dan peralihan dari ragam santai keragam resmi berkenaan dengan
berubahnya situasi dari situasi tidak formal ke situasi formal ( ketika
perkuliahan berlangsung , adalah tercakup dalam peristiwa yang disebut dengan
alih kode. Dari ilustrasi diatas kita lihat pula dengan pengalihan kode itu
dilakukan dengan sadar dan bersebab.
Soewito
dalam Chaer dan Agustina ( 1995 : 150 ) membedakan ada dua macam alih kode,
yaitu alih kode intern dan alih kode ekstern. Yang dimaksud alih kode intern
adalah alih kode yang berlangsung antar bahasa sendiri, seperti dari bahasa
Indonesia ke bahasa Jawa atau sebaliknya. Sedangkan alih kode ekstern terjadi
antara bahasa sendiri ( salah satu bahasa atau ragam yang ada dalam verbal
repertoir masyarakat tuturnya ) dengan bahasa asing.
Banyak
alih kode yang menerangkan masalah sebab-sebab alih kode kini, dan secara umum
dapat diperinci sebagai berikut :
a.
Alih kode secara tidak langsung kepada
lawan bicara
2
3
b. Ketidakmampuan
menguasai kode tertentu
c. Pengaruh
situasi berbicara
d. Alih
kode karena kendor nya penguasaan diri
e. Pengaruh
materi percakapan
f. Pengaruh
hadirnya orang ketiga
g. Keinginan
untuk menyesuaikan diri dengan kode yang dikuasai lawan bicara
h. Keinginan
mendidik lawan
i.
Pengaruh praktek berbahasa
j.
Bersandiwara atau berpura-pura
B. Campur
kode
Malah
hill dan hill (1980;122) dalam Sari dan Satini ( 2017 : 36) dalam penelitian mereka mengenai masyarakat
billigual bahasa spanyol dan nahualidi kelompok indian meksiko , mengatkan
bahwa tidak ada harapan untuk dapat membedakan antara alih kode dan campur
kode. Kesamaan yang ada antara alih kode dan campur kode adalah digunakan dua
bahasa atau lebih, atau dua varian dari sebuah bahasa dalam satu masyarakat
tutur . banyak ragam pendapat mengenai beda kkeduannya .
Namun
yang jelas, kalau dalam alih kode setiap
bahasa atau ragam bahasa yang dengan sadar ,dan senggaja dengan sebab-sebab
tertentu , seperti yang sudah dibicarakan di atas . sedangkan di dalam campur
kode ada sebuah kode utama atau kode dasar yang di gunakan dan memiliki fungsi
dan ke otonomiannya , sedangkan kode-kodw lain yang terlibat dalam peristiwa
tutur itu hanyalahberupa serpihan-serpihan (pieces) saja , tanpa fungsi atau ke
otonomian sebagai sebuah kode
Thelander(1976;103) dalam Sari dan
Satini ( 2017:37) mencoba menjelaskan perbedaan alih kode dan campur kode ,bila
dalam suatu peristiwa tutur terjadi peralihan dari satu klausa bahasa lain ,
maka peristiwa yang terjadi adalah alih kode . fasold(1984) menawarkan kriteria
gramatika untuk membedakan campur kode darih alih kode , kalau seseorang
menggunakan satu kata atau frase dari satu bahasa dia telah melakukan campur
kode . tetapi apabila satu klausa jelas-jelas memiliki struktur gramatika satu
bahasa, dan klausa berikutnya disusun menurut struktur gramatika bahasa lain ,
maka peristiwa yang terjadi adalah alih kode .
4
Di dalam campur kode ciri-ciri ketergantungan
di tandai dengan adanya hubungantimbal balik , antara peranan dan fungsi
kebahasaan . peranan maksudnnya yang menggunakan bahasa tersebut , sedangkan
fungsi kebahasaan berarti apa yang hendak di capai oleh penutur dengan
tuturannya . seorang penutur yang banyak menguasai bahasa akan mempunnyai
kesempatan bercampur kode lebih banyak dari pada penutur yang hanya mengguasai
satu atau dua bahasa saja, tetapi tidak berarti bahwapenuturyang mengguasai
lebih dari 28 banyak bahasa selalu banyak bercampur kode . sebab yang hendak
dicapai oleh penutur dengan tuturannya sangat menentukan pilihan kebahasaannya
.
C.
Penyebab Campur Kode
Penyebab
campur kode pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi dua tipe yaitu tipe yang
berlatarbelakang padasikap dan tipe yang berlatar kebahasaan , kedua tipe
tersebut saling bergantung dan tidak jarang bertumpang tindih .yang menyebabkan
dapat terindentifikasi,karena (a) identifikasi peranan (b) identifikasi ragam. adapun
umtuk ukuran identifikasi peranan adalah sosial, adalah registral dan
edukasional, identifikasi ragam ditentukan oleh bahasa dimana seorang penutur
melakukan campur kode yang akan menempatkan dia didalam hierarki status
sosialnya.
Menurut
(suwito, 1985:77-78) dalam Sari dan
Satini ( 2017: 38) membicarakan campur kode kedalam dan campur kode keluar,
adapun pengertian campur kode keluar adalah menandai sikap dan hubungan orang
lain dan sikap hubungan orang lain terhadapnya. Misal campur kode dengan
unsur-unsur bahasa arab 30 memberikan kesan bahwa dia orang muslim atau pemuka
agama. Campur kode kedalam adalah penutur menyisipkan unsur-unsur bahasa daerahnya
kedalam bahasa nasional, unsur-unsur dialeknya ke dalam bahasa daerahnya atau
unsur-unsur ragam dan gayanya kedalam dialeknya. Dalam pemakaian bahasa jawa
pemilihan variasi bahasa seperti pemakaian bahasa ngoko, madya, krama.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan
di atas dapatlah kita ambil simpulannya bahwa alih kode itu merupakan gejala
peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi dan terjadi dengan sadar
dan bersebab. Sedangkan di dalam campur kode ada sebuah kode utama atau kode
dasar yang digunakan dan memiliki fungsi keotonomiannya. Penyebab terjadinya
campur kode itu sendiri pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi dua tipe
yaitu tipe yang berlatar belakang pada sikap dan tipe yang berlatar belakang
pada kebahasaan.
B.
Saran
Dengan
banyaknya hal – hal yang masih belum diketahui dalam bidang kebahasaan
khususnya pada bidang sosiolinguistik,
penulis menyarankan pada pembaca agar lebih banyak lagi membaca hal –
hal yang berhubungan dengan kebahasaan khususnya sosiolinguistik. Karena
sosiolinguistik ini sangat penting bagi kita sebagai manusia untuk acuan kita
berinteraksi dan bersosialisasi dengan manusia lainya.
5
DAFTAR RUJUKAN
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina.
1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar .
Jakarta: Rineka Cipta.
Sari, Asri Wahyuni dan Ria Satini.
2017. Bahan Ajar Sosiolinguistik.